
Kristiana Natalia Aben atau biasa disapa Tiny mengatakan bahwa kegiatan Jambore Pramuka Penggalang se-Indonesia (Jamnas) pada tahun 1996 menjadi salah satu pengalaman berkesan dalam hidupnya. “Jamnas ’96 itu suatu yang luar biasa untuk angkatan kita. Menurut saya spektakuler banget. Ini adalah sejarah dalam hidup saya.” tulis Tiny yang sangat bersemangat saat menceritakan momen itu.
Diceritakan Tiny, mengikuti kegiatan Jamnas adalah hal yang paling berkesan, salah satunya adalah momen saat menjadi pemimpin upacara pembukaan Jambore Nasional Pramuka Penggalang se-Indonesia, dan selaku pembina upacara adalah Presiden Republik Indonesia ke-2, Bapak Ir Soeharto.
Ditambahkan Tiny, menjadi petugas upacara pada perhelatan skala nasional itu memang melalui tahapan seleksi yang cukup ketat. Sebelum sampai di Cibubur, ada sosok Kak Muhammad Ali Akbar dari Polda NTT yang mendampingi Tiny dan Ahmad dalam karantina di Kupang, NTT. “Ka Ali Akbar berperan penting bagi saya dan Ahmad sampai saya menjadi PinUp” ujar Tiny.
Setelah itu, melanjutkan pelatihan di Cibubur Jakarta Timur. Seingat Tini, sejumlah personil yang akan bertugas, diantaranya: Kristiana Natalia Aben sebagai pemimpin upacara pembukaan, Ahmad sebagai cadangan pemimpin upacara penutupan (NTT), Fitri sebagai cadangan Pemimpin upacara pembukaan (Magetan), Aditya Wahyu Setiawan (Yogyakarta) sebagai pemimpin upacara penutupan, Corrien Akwari (Bengkulu) bertugas sebagai Pembaca UUD 1945 (tanpa teks), satu lagi juga lupa dari mana (membacakan Dasadarma Pramuka).
Ada beberapa nama yang tidak disebutkan, karena pendokumentasian yang terbatas saat itu. Tapi sebagian besar masih ingat, mereka-lah petugas pada upacara pembukaan dan penutupan Jambore Nasional tahun 1996.
Kesan dan Pesan
Pada akhirnya, banyak hikmah yang kita dapat. Banyak hal positif dalam kegiatan Pramuka yang dapat membangun kehidupan kita. Pramuka mengajarkan kedisiplinan, keteguhan, kepemimpinan, kesetia-kawanan, dan cinta Tanah Air.
Pramuka itu menempa mental, menjadi berani berarti mengetahui bahwa ketika kamu gagal, kamu tidak gagal selamanya. Anggota Pramuka tak akan pernah mengenal kata menyerah. Pramuka senantiasa berjuang hingga titik darah penghabisan. [DR81/PJ96]
“Jamnas 1996 — kenangan yang sudah puluhan tahun yang masih membanggakan” — Tiny, Purna Jamnas ’96 NTT.