Sejarah Jambore Nasional di Indonesia: Ajang 5 Tahunan Gerakan Pramuka

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso berjalan menuju lokasi Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta, Cibubur, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2022

JAMBORE NASIONAL disingkat Jamnas XI 2022 resmi ditutup setelah digelar di Bumi Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Jakarta, pada 14-21 Agustus 2022. Namun apakah sebenarnya kegiatan Jambore yang disebut-sebut sebagai perwujudan bela negara ini?

Berdasarkan jurnal berjudul Jambore Nasional Gerakan Pramuka: Implementasi Bela Negara yang terbit pada tahun 2022, Jambore merupakan bentuk dari pertemuan pramuka penggalang yang dilaksanakan dalam bentuk perkemahan besar.

Sejarah Terbentuknya Jambore

Jambore diselenggarakan langsung oleh Kwartir Gerakan Pramuka, mulai dari tingkat ranting sampai tingkat nasional. Bahkan di tingkat dunia pun memiliki kegiatan serupa yang bernama Jambore Dunia (World Scout Jambore).

Awal terbentuknya Jambore dimulai dari gagasan Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell yang merupakan Bapak Pandu sedunia. Ia menuliskan rekam jejak pengalamannya melihat pembinaan remaja yang ada di Inggris. Lalu dari situ berkembangkala istilah Gerakan Kepanduan atau biasa disebut kepramukaan. Hingga akhirnya menyebar gagasannya ke seluruh dunia.

Ada perbedaan kepramukaan secara internasional dan yang ada di Indonesia. Singkatnya, Gerakan pramuka internasional mengarah pada janji pandu dan undang-undang pandu. Sedangkan Gerakan pandu nasional memiliki kode kehormatan berupa satya dan darma pramuka.

Di Indonesia, Satya Pramuka pada gerakan pramuka ini disesuaikan dengan falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Meskipun pada isinya sama dengan janji dan undang-undang pandu internasional.

Sementara gerakan pramuka ini lalu mulai diakui setelah dikeluarkannya Keppres No. 238 tahun 1961, pada 20 Mei 1961 dan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Maka gerakan pramuka resmi berdiri dan diperkenalkan kepada rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961.

Tujuan gerakan pramuka yaitu pembinaan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Untuk mengarahkan pada segala aspek tersebut, maka terrsusunlah merupakan kegiatan yang dilaksanakan bernama Jambore Nasional. Kegiatan ini menitik beratkan pada kegiatan persaudaraan antar pramuka untuk menjunjung rasa cinta kepada Indonesia.

Kegiatan ini sendiri diperuntukan bagi peserta didik berusia 11-15 tahun, atau dalam kepanduan sering disebut golongan pramuka penggalang. Dalam satu pasukan penggalan terdiri paling banyak 40 orang. Sedangkan pembentukan penggalang ditujukan agar mudah mengarahkan penghimpunan dan pengelolaannya pada kegiatan, khususnya ketika ajang Jamnas berlangsung.

Rekam jejak Jambore Nasional

Dari data didapat pada jurnal berjudul Jambore Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1973-1996 yang terbit pada 2014, Jamnas mulai pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 di Bumi Perkemahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun setelah itu kegiatan tersebut berhenti total.

Lalu setelah diadakan diskusi, Kwarnas mengeluarkan Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang. Hasilnya adalah waktu penyelenggaraan Jamnas diadakan setiap empat tahun sekali.

Terhitung dari tahun 1973 sampai 1996, telah diadakan Jamnas sebanyak enam kali. Setelahnya pada Jamnas ketujuh sampai kesebelas diputuskan akan dilaksanakan lima tahun sekali karena biaya dan persiapan yang perlu dimatangkan.

Masuk ke tahun 2000-an Jambore Nasional mulai semakin tersusun. Jamnas ketujuh digelar sampai dengan Jamnas yang kesebelas kalinya digelar. Untuk tahun 2001 dilaksanakan di Baturaden-Jawa Tengah, kedelapan dilaksanakan di Jatinangor Jawa Barat, Jamnas kesembilan dilaksanakan di Danau Teluk Gelam Ogan Ilir-Sumatera Selatan, sampai kesepuluh dan kesebelas kembali dilaksanakan di Cibubur Jakarta.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *